Siang ini saya mendapati sebuah kabar dari teman saya tentang sebuah
website yang beralamat di https://asgardia.space , dan minta pendapat
saya mengenai isi website tersebut. jujur saja, saya baru pertama kali
mengetahui website tersebut, tapi untuk soal Asgardia sendiri semua
orang juga tahu jika itu merupakan negeri para dewa pada mitologi
yunani.
Well, setelah melihat konten nya pun saya baru mengerti jika Asgardia yang dimaksud adalah sebuah gerakan yang dibuat oleh
Dr. Igor Ashurbeyli , pendiri Pusat Penelitian Aerospace Internasional dan Ketua Komite Ruang Angkasa UNESCO.
Gerakan yang dimaksud tersebut adalah untuk membuat suatu negara baru, yang berada diluar dari planet Bumi dengan tujuan
mempromosikan perdamaian dan kolaborasi saat umat manusia memperluas ke luar angkasa dan pada akhirnya bertujuan untuk diakui sebagai negara bangsa.
disini saya artikan jika Asgardia ini punya tujuan utama untuk menjadi negara
superpower,
atau mungkin lebih tepatnya menjadi pemimpin bagi bangsa bangsa yang
lain jika betul betul telah disahkan pbb. sayangnya “calon” negara ini
masih belum diterima oleh PBB, untuk itu mereka(Asgardian) didalam
websitenya membuat sebuah referendum untuk PBB agar dapat disahkan
sebagai sebuah negara. untuk sekarang ini telah ada 217,653 orang yang
telah mendaftar kewarganegaraan Asgardian dan menandatangani petisi
untuk disahkanya Asgardia sebagai suatu negara.
Dari 217,653 orang tersebut Indonesia berada di urutan 18 dengan
2,503 pendaftar, berarti telah ada 2,503 masyarakat indonesia mendaftar
kewarganegaraan Asgardia dan mendukung Asgardia sebagai suatu negara,
bahkan para pendaftar ini masih terus bertambah tiap jam-nya.
Pendapat saya, masih terlalu jauh bagi Asgardia untuk dapat berdiri
menjadi suatu negara. pasalnya Asgardia ini masih tidak jelas 3 unsur
utamanya, walaupun Konstitusi yang dibangung paling modern sekalipun
jika 3 unsur ini tidak dapat dipenuhi oleh Asgardia maka akan mustahil
menjadi suatu negara. 3 unsur utama ini adalah.
Kenapa saya katakan pemerintahan walaupun konstitusi yang dibangun
oleh Asgardia ini sudah jelas ? bahkan Asgardia ini telah mempunyai
Departemen/Kementerianya sendiri tapi kok masih dikatakan tidak jelas ?
karena Asgardia ini tidak memberitahu dimana konstitusinya berkedudukan,
apakah di China ? Amerika ? atau Swiss ? Kalau konstitusi sekedar
konstitusi tanpa tempat berpijak maka tidak pernah akan diakui sebagai
konstitusi, makanya ketika Belanda melakukan Agresi militer dan
Pemerintahan indonesia membuat PDRI, negara indonesia menjadi berpusat
di dua tempat yaitu di bukittinggi dan Newdelhi. Hal itu dimaksudkan
jika kemungkinan Bukittinggi dikuasai oleh belanda maka Indonesia masih
tetap diakui sebagai negara dengan pusat pemerintahan di Newdelhi(Exile
Goverment), jika tidak mungkin saja Negara Republik ini sudah jadi
Hindia Timur sejak 1948.
Okelah dapat dikatakan orang orang yang mendaftar kewarganegaraan
Asgardia dapat di Klaim sebagai Warga negara Asgardia, tapi belum tentu
Warganegara Asgardia menjadi rakyat Asgardia. kenapa demikian ? karena
hakikat dari rakyat itu sendiri, “Rakyat adalah secara keseluruhan atau
individu yang tinggal di wilayah nasional dan membungkuk pada hukum dan
peraturan yang sama.”(Doed Joesoef) bagaimana kita katakan sebagai
rakyat jika Para Warga negara Asgardia ini tinggalnya berpencar di
seluruh penjuru Bumi ? Asgardia tidak mempunyai wilayah Nasional untuk
mengumpulkan para warga negaranya.
Ini yang paling krusial, yaitu Wilayah pemerintahan Asgardia itu
sendiri. sampai sekarang pun Pemerintahan Asgardia belum menentukan Di
wilayah mana mereka akan menempati dan membuat Negara monarkinya. apakah
di Mars, di meteor, di planet terresial ? sampai sekarang pun masih
tidak jelas dimana wilayahnya, batasan batasannya, letak astronomis dan
geografisnya.
Mungkin bisa saja Asgardia ini adalah lelucon abad 20, tapi bisa jadi
juga negara Asgardia ini akan betul betul terbentuk. dan bagi Orang
indonesia yang mendaftar kewarganegaraan Asgardia harap untuk berhati
hati karena Indonesia tidak menerima kewarganegaraan ganda. jangan
sampai Kewarganegaraan mu hilang hanya untuk lelucon semacam ini.
*
Azmi Nawwar
Sebelumnya pernah ditulis dan dibagikan di
Blog Rootix